goresan pena adalah kekuatan kebenaran melawan kejahatan terselubung

4/22/2009

Ameloblastoma berdasarkan gambaran Radiologi

(i). Definisi
Ameloblastoma adalah tumor benigna memiliki kecenderungan untuk rekuren, dan metastase . Ameloblastoma merupakan tumor jinak secara histologi tumor lokal yang agresif muncul dari ektoderma odontogenik atau Ameloblastoma adalah suatu tumor jinak yang terlokalisir dengan tanda kecenderungan terjadi rekuren . Ameloblastoma merupakan suatu tumor epitelial odontogenik yang bersifat jinak, tumbuh lambat, penyebarannya lokal invasif dan destruktif serta mengadakan proliferasi kedalam stroma jaringan ikat.


(ii). Etiologi
Etiologi ameloblastoma sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, tetapi beberapa ahli mengatakan bahwa ameloblastoma dapat terjadi setelah pencabutan gigi, pengangkatan kista dan iritasi lokal dalam rongga mulut. Patogenesis dari tumor ini, melihat adanya hubungan dengan jaringan pembentuk gigi atau sel-sel yang berkemampuan untuk membentuk gigi tetapi suatu rangsangan yang memulai terjadinya proliferasi sel-sel tumor Shafer dkk (1983) mengemukakan kemungkinan ameloblastoma berasal dari sisa sel organ enamel (hertwig's sheat, epitel rest of mallassez). Ameloblastoma sering dikaitkan dengan keberadaan unerupted gigi.

(iii). Jenis-Jenis
Ameloblastoma dikelompokkan dalam 4 kelompok yaitu unicystic, solid atau multicystic, peripheral dan maligna. Ameloblastoma unicystic pada dasarnya sebuah lesi kista dengan proliferasi lapisan kista secara intraluminal. Secara radiografi digambarkan dengan radiolusen yang berkembang lambat. Ameloblastoma solid atau multicystic dapat mengenai struktur didaerah intracranial dan memiliki kemampuan untuk rekuren dan bermetastase. Terjadi pada kelompok usia yang lebih tua dibandingkan bentuk unicystic. Dari gambaran radiografi, penampakannya bervariasi dengan pengecualian bentuk desmoplastik tapi umumnya unilokuler dan multilokuler. Ameloblastoma multisistik mempunya prognosis yang lebih buruk dibandingkan lesi unicystik.
Ameloblastoma peripheral adalah ameloblastoma intraosseus central yang mengenai jaringan lunak. Jenis tumor ini jarang.
Ameloblastoma maligna juga merupakan bentuk yang jarang. Elzay dan Coito dkk mendefinisikan lesi ini sebagai ameloblastoma yang bermetastase. Secara klinis, mayoritas pasien (75 %) dengan keluhan utama pembengkakan dengan nyeri yang berkembang lambat. Tanda dan gejala termasuk kerusakan wajah, pembengkakan (75 %), nyeri (33 %), maloklusi , tanggalnya gigi, sakit pada pemasangan protesa dan GTJ, ulserasi dan penyakit periodontal.

(iv). Manifestasi Klinis
Secara klinis, gejala awalnya tidak ada dan tumor ini jarang didiagnosa pada perkembangan tahap awal. Gambaran klinis dari tumor ini adalah pertumbuhan yang sangat lambat. Kasus ini terdapat kira-kira 75 % pasien.. Hal ini sering ditemukan tidak sengaja pada penggunaan sinar-X yang rutin pada gigi. Menarik untuk dicatat bahwa beberapa penulis telah melaporkan bahwa trauma, infeksi atau estraksi sebelumnya telah dilaporkan pada 60-70 % pasien pada puncaknya menunjukan memiliki ameloblastoma .Gambaran klinik, dalam tahap awal jarang menunjukkan keluhan, oleh karena itu tumor ini jarang terdiagnosa secara dini, umumnya diketahui setelah 4 sampai dengan 6 tahun.





Gambar 1. Perjalanan ameloblastoma

Pembengkakan dengan ukuran yang bervariasi dapat menyebabkan deformitas wajah, dimana konsistensi bervariasi ada yang keras dan ada yang lunak. Tumor ini meluas ke segala arah mendesak dan merusak tulang sekitarnya, terdapat tanda egg shell cracking atau pingpong ball phenomena bila massa tumor telah mendesak korteks tulang dan tulangnya menipis, tidak ada rasa nyeri.




Gambar 2: penderita ameloblastoma (7)

Hanya pada beberapa penderita benjolan disertai rasa nyeri, dan kadang-kadang terdapat ulserasi oleh karena penekanan gigi apabila tumor sudah mencapai ukuran besar. (9) Gigi geligi pada daerah tumor berubah letak dan goyang. Bila terjadi infeksi sekunder maka ulserasi, fistula bahkan jaringan granulasi pun dapat dijumpai, demikian juga rasa nyeri, parestesi dan tanda-tanda imflamasi. (3)
Gejala yang didapatkan saat keparahan yaitu rasa sakit, pembengkakan dan kelainan bentuk wajah.





Gambar 3: pembengkakan pada wajah.
(v). Pengobatan
Banyak teknik operasi yang disarankan untuk penatalaksanaan ameloblastoma. Pada dasarnya pengangkatan total masa tumor dengan mengikutsertakan jaringan tulang yang sehat akan memberikan hasil yang optimal. Penatalaksanaan reseksi enblok sesuai indikasi ditujukan untuk menurunkan tingkat rekurensi dan memperkecil kemungkinan cacat muka (3). Reseksi marginal (reseksi enblok) merupakan teknik untuk mengangkat
jaringan tumor dengan mempertahankan kontinuitas korteks tulang mandibula bagian bawah. Reseksi enblok ini dilakukan secara garis lurus dengan bor dan atau pahat atau gergaji, 1-2 cm dari tepi batas tumor secara rontgenologis yang diperkirakan batas minimal reseksi (3).
Tidak ada perawatan standar yang telah dibuat untuk tumor ini. Beberapa jenis perawatan yang telah dicoba yaitu : kuretase lokal, cryoterapi, , kauterisasi, laser, eksisi sederhana,eksisi radikal,radioterapi dan kemoterapi (2). Rinci dalam studi 345 pasien, kemoterapi dan terapi radiasi nampaknya kontraindikasi untuk perawatan ameloblastomas. [2] Oleh itu, adalah operasi yang paling umum perlakuan terhadap tumor ini (6).
Pembedahan radikal dijelaskan oleh Muller dan Slootweg adalah suatu prosedur dimana ameloblastoma diangkat dengan tepi tulang yang normal. Sebagian besar peneliti yakin mengenai reseksi sekurang-kurangnya 1 cm dari tulang normal melebihi tepi tumor. Tepi jaringan lunak pada saat reseksi diperkuat dengan pembekuan untuk menjamin pengangkatan tumor yang lengkap (1).
Bagaimanapun terapi radiasi jarang digunakan untuk perawatan utama.Gardner yakin bahwa radioterapi seharusnya hanya digunakan untuk kasus yang tidak butuh operasi. Pinsolle dkk yakin bahwa pembedahan dan radioterapi seharusnya digunakan. : 1. rekurensi pada mandibula jika perawatan bedah primer adekuat,2. untuk semua kasus yang rekuren, 3. jika jaringan lunak terlibat atau pembedahan tepi setelah dilakukan reseksi yang luas.
(vi). Gambaran Radiologis
Secara radiografi digambarkan dengan radiolusen yang berkembang lambat. Gambaran radiografi ditemukan tidak patognomonik tetapi biasanya menampakkan perluasan lesi unilokuler atau multilokuler dengan tulang tipis dan batas yang tegas. Gambaran radiologis berupa lesi unilokuler atau multilokuler dengan gambaran seperti sarang tawon (honey comb appearance) pada lesi yang kecil dan gambaran busa sabun (soap bubble appearance) pada lesi yang besar.





gambar 3 : Hampir semua ameloblastoma menunjukan kelebihan multilokuler pada tampilan sarang tawon atau bussabun. Batas atau defeknya adalah berlekuk-lekuk

Gambar 4: Panoramic sinar rentgen diambil dari pasien 7 September 1996 yang menunjukkan radiolucent jejas di bawah akar kedua kanan mandibular molar dengan luas Root resorption, A. mahkota CT scan depicting yang periapical jejas, (4)



Gambar 2: Panoramic sinar rentgen dari pasien pada tanggal 17 Januari 1998 setelah perulangan yang mendemonstrasikan radiolucent jejas di daerah kedua kanan mandibular molar memperluas ke kanal mandibular (4)



Gambar3. gambaran ameloblastoma pada foto periapikal





Gambar 4. ameloblastoma pada gambaran panoramik (7)


Kumpulan gambaran radiografis AMELOBLASTOMA
1. 2. 3. 4.

1



6.
5.


Kesimpulan dan saran

(i). Kesimpulan
1. Ameloblastoma adalah suatu tumor jinak yang terlokalisir dengan kecenderungan
terjadi rekuren.
2. Gambaran ameloblastoma sebagai unilocular atau multilocular radiolusens
(ii). Saran.
Diagnosa ameloblastoma tidak dapat dibuat dengan radiografi saja. Diperlukan anamnesa yang tepat untuk menegakkan diagnosa. Selain itu pasien di anjurkan untuk kontrol pasca tindakan bedah.


0 komentar:

Posting Komentar